Hai, 2020~
2020 ini, terasa berat sejak awal. Di hari pertamanya 2020
sudah di uji dengan banjir di area Jabodetabek. Dan sampai dengan Maret
kemarin, terhitung sudah hampir 3 kali banjir melanda daerah Jabodetabek dan
juga beberapa daerah di Indonesia.
Lalu akhir Januari, berita Internasional mengumukan tentang
penyebaran virus Corona di Wuhan China, isunya mulai naik dan virus ini mulai
menyebar hampir ke seluruh dunia. Di Indonesia, pengumuman pasien pertama yang
terjangkit virus Corona atau Covid-19 ini diumukan pada tanggal 02 Maret 2020. Dan sampai
dengan tanggal 08 April 2020 tercatat ada 2.956 orang yang positif dan 240 orang meninggal dunia.
Dunia berduka, tentu. Banyak orang menyanyikan lagu Heal The World-nya Michael Jackson atau Imagine-nya John Lennon. Himbauan-himbauan
untuk #dirumahaja dan #socialdistancing mulai gencar dilakukan sejak 2 minggu
kemarin. Dan tanggal 07 April 2020 kemarin Jakarta mulai mengumumkan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak pada banyak kegiatan yang tidak
diperbolehkan dan banyak sektor tidak bisa beroperasi. Yang paling utama,
terhambatnya perekonomian. Salah satu yang di depan mata adalah, kantor guepun
akan mengikuti kebijakan ini.
Virus Corona atau Covid-19 ini bukan hanya pandemic sebuah
penyakit. Dampaknya bukan hanya merenggut nyawa seseorang atau manusia dalam
skala besar. Ada banyak hal yang terdampak, lebih besar lagi dampaknya adalah
perekenomian yang sangat terancam, hari ini banyak orang di PHK, banyak
karyawan yang dirumahkan tanpa gaji dan kejelasan status. Banyak orang mulai
ketakutan. Tapi yang bisa disuarakan hanyalah sesuatu yang bisa saling
menguatkan. Bertahanlah, untuk kita saat ini, ajak diri kita untuk bertahan
melewati ini. Semoga semua badai ini cepat berlalu.
Belum juga reda pandemic ini, belum ada solusi mengenai
semua keriuhan dan kekacauan juga kekhawatiran orang-orang tentang Virus Corona ini. Ada satu berita
duka yang mengagetkan kita semua orang Indonesia.
Pada tanggal 08 April 2020 di jam 18.47, salah satu musisi
terbaik negeri ini meninggalkan kita semua. Glenn Fredly, yang dikenal sebagai
musisi, penggiat seni, aktivis ham dan kemanusian telah berpulang untuk
selamanya. Beliau meninggal di usia 44 tahun di Rumah Sakit Setia Mitra
Cilandak akibat peradangan selaput otak atau meningitis.
Berita ini, menjadi duka semua orang. Orang-orang Indonesia
di umur 30 tahun kebawah pasti hidup dan tumbuh dengan lagu-lagu beliau. Gue salah
satu orang tersebut. Dulu, waktu gue kecil, setiap libur sekolah gue sering nemenin nyokap
untuk banyak perjalanan, dan yang hanya bisa di lakukan anak seumuran gue pada
waktu itu di mobil adalah mendengarkan lagu yang masih menggunakan tape dan gue
yang saat itu sedang memiliki semangat rajin membaca, sering membaca lirik-lirik lagu Glenn Fredly
dari kertas kasetnya. Sampai pada dimana gue merasa bangga karena bisa melihat
music video lagu-lagunya yang di play di vcd restoran tempat nyokap gue kerja. Lagu
yang pertama kali sangat gue suka dari Glenn Fredly adalah lagu Cukup Sudah. Sampai
saat ini, tidak ada lagu beliau yang tidak gue suka.
Hari ini, gue mencoba untuk mendengarkan lagu-lagunya. Gue mencoba
membuat playlist beberapa lagu beliau yang akhir-akhir ini jadi favorit gue,
tapi rasanya. Sudah tidak sama lagi. It’s never be the same anymore, bung. :’)
Dalam ingatan gue, tidak ada lagu beliau yang gue spesialkan
untuk momen-momen penting seperti jatuh cinta atau patah hati. Buat gue, lagu
beliau, tentang apapun lagunya selalu mampu mengisi suasana-suasana di hidup
gue.
Patah hati untuk seseorang yang meninggal dunia meski tidak
ada keterikatan secara status, adalah mungkin hal yang wajar untuk kita saat
ini pada seorang Glenn Fredly. Semalam, hingga pagi ini timeline twitter gue
penuh dengan ucapan duka dan patah hati serta cerita-cerita tentang bagaimana
baiknya sosok Glenn Fredly. Selain musik dan karyanya, hal lain yang gue sukai
dari seorang Glenn Fredly adalah concernya pada banyak isu sosial di Indonesia.
Beliau banyak berbicara tentang kemanusiaan dan melakukan banyak hal untuk kemanusiaan itu sendiri, pun
kepedulian pada kemanusiaan yang terakhir beliau lakukan adalah galang dana untuk pandemic ini. Beliau membuka donasi untuk warga terdampak Virus Corona melalui platform Kita Bisa.
Hari ini, akhirnya semua orang bisa tau dan semua orang akan mengenang sosok Glenn Fredly bukan hanya sebagai musisi dan penggiat seni, tapi juga sebagai salah satu orang terbaik yang selalu berbicara dan peduli pada isu sosial dan kemanusiaan.
Semua orang, harus menyadari dan mencontoh beliau.
Seperti tidak sudah-sudah berita duka di awal tahun ini.
2020, it’s still April. Please it’s still too early.
Gue menulis blog ini untuk mengenang bahwa 2020 sejak awal memang sangat berat. Gue baru saja menanjatkan banyak doa untuk umur gue yang baru,
semoga gue bisa melewati banyak hal, semoga gue bisa bertahan, semoga kita
semua bisa bertahan dan melewati badai ini.
Bekasi, 09 April 2020 (pukul 08.44 WIB)
Komentar
Posting Komentar