Ketakutan Menjadi Perempuan.
Menjadi seorang perempuan adalah seorang yang dimasa depan
punya tanggung jawab lebih besar untuk kelangsungan hidup manusia. Perempuan
adalah sumber kehidupan karena dari perempuanlah generasi-generasi penerus
dilahirkan.
Anak yang sehat, lahir dari perempuan yang sehat.
Anak yang bahagia, lahir dari perempuan yang bahagia.
Anak yang pintar, lahir dari seorang ibu yang pintar.
Maka, ada begitu banyak ketakutan menjadi seorang perempuan.
Takut, ketika suatu saat nanti tidak bisa melahirkan seorang anak, takut ketika
sudah ada anak tidak bisa menjadi seorang ibu yang baik, takut ketika suatu
saat mendapati diri gagal menjadi seorang ibu.
Dan masih banyak ketakutan-ketakutan lainnya.
Tapi sebelum itu, ketakutan dimulai dari paradigma menjadi seorang
perempuan. Paradigma dari masyarakat yang terlalu banyak dan terkadang begitu
rumit.
Perempuan, tidak ada yang mau kalau kamu gendut, kalau kamu
tidak cantik, kalau kamu tidak pandai merawat diri.
Perempuan, dada rata itu tidak menarik.
Perempuan, jangan memotong rambut terlalu pendek. Nanti
terlihat macho.
Perempuan, jangan terlalu lantang, laki-laki suka pada
perempuan yang kalem dan lembut.
Perempuan, jangan terlalu independent, laki-laki akan sulit
mendekat.
Perempuan, jangan sekolah tinggi-tinggi, jangan
terus-terusan mengejar karir dan terlalu sukses. Nanti laki-laki minder.
Rumit, bukan?
Lalu menjadi perempuan apakah sebuah pilihan? Tentu saja
bukan, menjadi perempuan tetaplah sebuah takdir. Hanya saja, menjadi perempuan
memang se-istimewa itu.
Tapi menjadi seorang ibu adalah sebuah pilihan. Tidak untuk
semua orang, bahkan untuk mereka yang sudah melahirkan generasi barupun, tidak
selalu siap dan rela memilih menjadi seorang ibu.
Lalu bagaimana? Tetaplah menjadi perempuan seperti yang kamu
mau dan apa adanya, tetap menjadi kamu dengan versi terbaik untuk tetap bisa
melahirkan generasi yang baik dan bersahabat pada semesta. Karena dari kamulah,
generasi penerus memulai arah hidupnya.
Jakarta, Januari 2019
-dari seorang perempuan yang begitu takut melangkah-
Hai, ica. aku dila. masih di cikarang kah? aku cek IG kamu kayanya udah lama bgd ga posting. boleh tau IG barunya? kebetulan aku juga di Cikarang, dan pengen juga nulis seputaran Makanan di Cikarang, mungkin kita bisa bareng buat nulis blog nya.
BalasHapusHallo fadil, aku lebih aktif di twitter nih. Tapi ig juga sebenernya masih aktif. Boleh dm kontak km aja ke igku ya.. ditunggu sekali..
BalasHapusMbaaak. Aku mau DM di twitter tapi gak ada amplop. huhu
BalasHapus