Banda Neira diantara kehilangan-kehilangan di bulan Desember
Satu
tahun yang lalu, tepat pada tanggal 23 Desember dini hari, Banda Neira
mengumumkan untuk membubarkan duo mereka. Dan satu tahun yang lalu pula,
sahabat yang sudah seperti diri di lain raga, meninggalkan kota ini untuk
pulang ke kampung halamannya dan memutuskan untuk menjadi seseorang yang selama
ini selalu gue impikan; menjadi seseorang yang mengabdikan diri untuk
kemanusian, dia sekarang menjadi seorang guru di sekolah luar biasa. Membanggakan.
Gue iri.
Biasanya,
Desember selalu gue sambut dengan senang hati. Desember selalu dengan hujan,
dan di jalanan kota, pada saat Desember selalu penuh dengan lampu-lampu. Gue
selalu menunggu Desember tanpa ingin beranjak ke Januari karena merasa tidak
perlu untuk melakukan resolusi.
Tentang
Banda Neira, gue bukan seorang yang mengerti musik, bukan fans fanatic yang
mendewakan idolanya. Bukan. Gue hanya mendengarkan dan menyukai lagu-lagu Banda
Neira. Lagu-lagu yang isinya selalu puitis. Yang setiap gue mendengarkan lagu
mereka selalu sukses membuat gue ingin pergi ke Banda Neira. Rara dan Ananda
membuat gue membayangkan keindahan yang ada di Banda Neira dan efek efek
kedamaiannya yang tertuang pada lagu-lagu mereka. Sebegitu kuat energi
lagu-lagu mereka, membuat gue selalu merasa tentram saat mendengarkannya.
Langit
dan Laut
Di
Atas Kapal Kertas
Selalu
membuat gue membayangkan ada diantara lautan Banda Neira, selalu membuat gue
iri melihat orang-orang disekitar gue memposting foto mereka disana, selalu membuat
gue ingin pergi berkelana kesana. Sendiri. Untuk merenung seperti isi lirik
dari lagu itu sendiri.
Penikmat
kesepian pasti tau rasanya merenung sendiri di tempat yang dibayangkan damai,
seperti laut.
Seorang
sahabat yang sudah sedekat nadi, seorang yang bahkan tau cacat gue ada dimana
saja, seorang yang bahkan disaat orang menghina gue, dia mengulurkan tangannya.
Seorang yang tau segimana keras kepalanya gue, seorang yang bahkan sangat tau
kelemahan gue ada dimana. Orang itu, mencoba dengan realistis menembus zona
nyamannya. Memutuskan pulang ke kampung halamannya, mencoba mencari peruntungan
dan keajaiban. Dia manusia paling luar biasa yang gue tau.
Kehilangan.
Jelas. Gue mendengarkan Banda Neira disaat-saat terpuruk dalam hidup gue, gue
mendengarkan pada saat gue merasa ada di titik dimana gue lelah sendiri, dimana
gue lelah menjadi terasing, dimana gue ingin sekali keluar dari zona nyaman
yang sangat nyaman ini. Banda Neira hanya menyumbang sedikit dari energi gue
untuk mencoba keluar dari keterpurukan, hanya memberi doping berupa tamparan
kata-kata di lagu Berjalan Lebih Jauh.
Kehilangan.
Sudah pasti. Gue adalah orang yang sangat menikmati sesuatu, gue orang yang
bisa lupa dengan banyak hal jika sudah ada yang membuat gue nyaman. Kasarnya,
gue tidak maruk untuk memiliki banyak teman jika satu teman saja bisa membuat
gue merasa lebih hidup. Tapi justru karena gue begitu, membuat gue merasa
sangat kehilangan ketika dia pergi. Menyedihkan bukan?
Tahun
2016 adalah tahun yang tidak ingin gue tinggalkan. Banyak proses yang gue
jalanin diluar nalar gue, banyak keinginan yang gue lakukan diluar ekspetasi
gue. Banyak duka yang gue ganti dengan suka tapi sayangnya 2016 berakhir dengan
perpisahan dan kesedihan.
Gue
kira 2017 bisa membuat gue menjadi lebih baik lagi, tapi sayangnya 2017 tidak
seberwarna 2016, tidak semenantang 2016, karena gue terlalu terlena dengan
keadaan gue saat ini tanpa mencoba bergerak sedikitpun.
Satu
tahun berlalu. Sayangnya, tidak ada yang bisa dilupakan dari kehilangan. Tidak
ada yang bisa dijelaskan dari keinginan untuk tinggal tapi tidak diijinkan.
Dan Desember
ini, membawa perulangan tentang perpisahan dan kenyerian. Memang tidak sedalam
di 2016. Tapi mungkin, bisa untuk membuat gue merasa hidup. Faktanya, gue masih
merasa nyeri saat ditinggalkan dan kehilangan.
Satu
kalimat yang gue simpan dari lirik Banda Neira adalah
Yang
Patah Tumbuh, Yang Hilang (belum tentu) Berganti.
Untuk
Banda Neira yang tidak akan berganti. Untuk sahabat yang juga tidak akan
berganti.
Selamat
mengulang Desember yang berbeda….
- 2017
Komentar
Posting Komentar